Tuesday, April 20, 2010

When i want to say "No" but something held me

Dulu saya selalu berusaha untuk bilang "ya" terhadap apapun untuk menolong orang lain, meskipun sebenarnya saya tidak mau. Hal itu karenakan rasa 'ga enak'... misalkan: duh ga enak kalo nolak nolong si anu..
Sekarang saya sadar bahwa nolak itu perlu... daripada hati saya teriak-teriak "ga mau! ga mau"
Kalau untuk yang satu ini, apa saya harus bila tidak..
Well, ini tentang satu organisasi yang saya jalani.. mungkin ini memang salah saya karena sewaktu kordinator saya meminta saya utk jadi staffnya, yang adalah angkatan junior saya, tanpa mikir saya bilang ya.. betapa bodohnya padahal itu kan tanggung jawab. Setelah saya jalani banyak masalah yang terjadi, salah satunya ribut sama junior hanya karena tiga buah bakpao isi daging yang tidak tahan lama, seharga lima ribu rupiah...
Kebodohan kedua saya, waktu diputuskan untuk jualan tuh bakpao, saya nggak protes atw ngasih saran tentang jualannya.. padahal saya banyak masukkan..
Karena salah satu dan lain hal... saya memutuskan resign..
Saya merasa letih dengan kegiatan yang terlalu banyak, lagi2 itu memang salah saya.. Saya juga merasa nggak nyaman dengan mayoritas panitia disana...
mau nggak mau saya harus ngambil keputusan.
Saya tahu itu namanya lari dari tanggung jawab, tapi mau gimana lagi, saya nggak mau menjalaninya namun hati setengah-setengah alias mengerjakan nggak sepenuh hati..
Mungkin ini jadi pelajaran...
Kalau memutuskan sesuatu harus dipikirkan baik-baik, jangan asal bilang "YA" seperti Yes-man...
Jadinya saya tertahan... ketika saya ingin berlari, ada yang menahan...
Apalagi selain nama baik, harga diri dan... tanggung jawab...

No comments:

Post a Comment

thank you for your comments.. Leave your blog :) I will visit back :D