Monday, January 5, 2009

Life's like Examination.

Sudah kukatakan berulang kali, apa yang aku suka tak sesuai dengan apa yang aku jalani skarang. Dan apa yang aku bisa tak sesuai dengan apa yang aku jalani sekarang.
Hampir pasrah dengan keadaan. Hampir gila karena ketiadaan. Hampir mau mati karena sepertinya besok adalah hari kiamat yang penuh dengan aroma neraka.
Bukankah aku sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik diantara mereka yang bangga akan kemampuannya, namun seperti tak puas dengan apa yang mereka dapatkan.
Tentu saja air dari pelupuk mata terus mengalir deras, tak dapat kubendung. Tatapan mata kosong mungkin itu penglihatan mereka tentangku. Aku terus memikirkan tentang orang-orang yang kucintai yang tadinya bangga akan aku, namun pasrah dengan keadaanku. Akulah panutan orang-orang yang kucintai dan mencintaiku.

Ketika ku berjalan keluar dari gerombolan orang-orang yang lalu lalang menyelusuri jalan pendidikan, aku merasa seperti berjalan di tengah padang asa. Ya aku memang hampir putus asa. Aku sempat bertanya-tanya, Jika hidup akhirnya harus mati, apa alasan buat hidup?
Dasar bodoh, begitulah aku yang sedang dilanda bisikan iblis. Tenang saja, aku takkan bisa melakukan hal yang buruk.
Begitu aku memandang langit. Bukankah langit masih biru, dengan awan putih ataupun kelabu. Itu normal. Dan kegagalan itu normal. Asal bagaimana aku mampu bangun lagi dari keterjatuhan tersebut. *Awal tahun dimulai dengan keterpurukan.*
Akhirnya aku sangat mengerti, bagaimana Tuhan tak pernah tidur. Disaat aku merasa jatuh dan tanpa tumpuan, begitu aku memohon kepada-Nya, nafasku seperti hadir kembali. Dan aku mempunyai cara agar terus bertahan meski aku tak suka, meski merasa berat.

Dengan berpikir
Bukankah Tuhan tak pernah memberi ujian diluar kemampuan hambaNya. Aku harus melakukan apa yang harus aku lakukan tanpa memikirkan suka atau tidak suka, bisa atau tidak bisa, karena semua yang aku jalani sekarang adalah yang terbaik menurut kehendakNya, bukan kehendakku tetapi aku akan mengerti bahwa itu memang terbaik untukku juga.

Yang terpenting adalah bagaimana usaha kita untuk bangun ketika kita terjatuh dalam membawa salib ujian dariNya.

No comments:

Post a Comment

thank you for your comments.. Leave your blog :) I will visit back :D